Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2009

Misteri Ratu Malang 2

Ratu Malang diambil istri oleh Sunan Amangkurat I dalam kondisi hamil sekitar dua bualn. Jadi ketika ia menjadi istri Amangkurat sebenarnya ia telah mengandungi benih dari suaminya, Kyai Panjang Mas. Perihal pengambilan istri Ratu Malang oleh Amangkurat I ini memunculkan dua versi pendapat. Versi pertama menyatakan bahwa Ratu Malang diambil oleh Amangkurat I setelah suaminya meninggal. Jadi, ketika diambil oleh Amangkurat, Ratu Malang berstatus sebagai janda. Akan tetapi versi kedua menyatakan bahwa Kyai Panjang Mas meninggal karena rekayasa yang dilakukan oleh Amangkurat I melalui para pengikutnya. Jadi, versi kedua menyatakan bahwa Kyai Panjang Mas tewas di kaki tangan Amangkurat I. Ratu Malang demikian dikasihi oleh Amangkurat I karena ia dianggap sebagai wanita yang paling mengerti dan paling bisa melayani nafsu badaniah Amangkurat I. Tidak mengherankan jika masuknya Ratu Malang dalam lingkungan istana Mataram dengan segera dapat menggeser kedudukan istri-istri atau selir-selir raj...

Misteri Ratu Malang

Situs atau Makam Ratu Malang dan dalang Kyai Panjang Mas terletak di Gunung Sentono atau Gunung Kelir, Dusun Sentono, Kalurahan Pleret, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Propinsi DIY. Lokasi ini dapat ditempuh melalui Jl.Parangtritis-Pertigaan Tembi-ke timur (arah Pleret/Jejeran)-mentok-belok ke kiri-Pasar Pleret-belok ke kanan mentok. Makam Ratu Malang ini terletakk agak berjauhan dengan makam mantan suaminya, Ki Dalang Panjang Mas. Kompleks makam diberi pagar berupa susunan batu putih yang membentuk semacam pagar tembok-benteng. Ketinggian pagar ini kira-kira 3-4 meteran. Ketebalan tembok pagarnya sekitar 1-1,5 meter. Makam Ratu Malang berada di puncak sebuah bukit yang dinamakan Bukit atau Gunung Kelir. Gunung Kelir dinamakan demikian karena terdapatnya tembok pagar makam yang digambari wayang dengan cara digurat atau ditakik. Gambar-gambar wayang yang berjajar-jajar di sepanjang permukaan tembok pagar inilah yang kemudian dianggap sebagai, atau seperti kelir wayang dalam pementas...

Mangir Di Balik Tabir Sejarah (3)

Apa yang dilakukan Mataram atas Mangir merupakan strategi politik dan militer yang cukup canggih. Mangir yang waktu itu cukup kuat, yang dilambangkan dengan dimilikinya tombak pusaka Kyai Baruklinting, membuat Mataram di bawah Senapati tidak mau melakukan tindakan gegabah atas Mangir. Pembayun pun disusupkan ke Mangir dengan pura-pura menjadi taledhek barangan. Masuknya taledhek Pembayun, ternyata mampu memikat hati Mangir. Penari ledhek yang cantik molek ini meruntuhkan hati Mangir. Jatuh hatilah Mangir kepada Pembayun. Lambat laun Pembayun pun jatuh hati kepada Mangir. Lebih-lebih dengan tumbuhnya janin di dalam diri Pembayun atas benih Mangir makin mendekatkan perasaan hati Pembayun pada Mangir. Cinta dua insan ini tidak terhindarkan. Politik Mataram tidak berubah sekalipun anak dari raja Mataram ini telah menjadi istri Mangir. Nyawa Mangir harus diserahkan, apa pun alasannya. Dengan segala cara mangir ditarik ke Mataram untuk dihabisi. Bukan dengan penyerbuan perang, namun dengan s...

Mangir Di Balik Tabir Sejarah (2)

Pada perjalanan sejarah berikutnya akhirnya berkembang versi-versi. Ada versi yang menyatakan bahwa makam Mangir ada di Jawa Timur. Ada pula versi lain yang menyatakan bahwa makam Mangir berada di Makam Kotagede. Makam Mangir di Kotagede ini dibuat sedemikian rupa sehingga separo nisannya berada di dalam tembok makam dan separonya lagi berada di luar tembok makam. Hal ini dimaksudkan bahwa separo tubuh Mangir adalah menantu Senapati atau anggota dinasti Mataram, akan tetapi separonya lagi adalah musuh Mataram. Versi lain lagi menyatakan bahwa makam Mangir berada di Dusun Sebaran, Godean, Sleman. Kebanyakan trah Mangir lebih meyakini bahwa makam Mangir adalah yang terletak di Sebaran ini. Kemungkinan keyakinan ini didasarkan pada suatu versi yang menyatakan bahwa setelah Mangir berhasil dibunuh jasadnya dikeluarkan dari Kraton Mataram Kotagede melalui pintu belakang dengan dinaikkan pada gerobak/pedati. Orang yang ditugaskan untuk membawa jasad Mangir ini adalah Demang Saralati. Demang ...
Mangir yang disebut juga Ki Ageng Mangir Wanabaya merupakan tokoh fenomenal karena perseteruannya dengan Panembahan Senopati selaku penguasa Mataram. Hanya saja, sampai sekarang orang masih banyak yang bingung, Mangir ke berapakah yang berseteru dengan Senopati ini. Jika ditilik dari Babad Mangir, maka di situ terlihat bahwa Ki Ageng Mangir Wanabaya III -lah yang berseteru dan kemudian menjadi menantu Senapati dan akhirnya tewas dibunuh. Dalam Babad Mangir ini disebutkan bahwa Prabu Brawijaya Pamungkas memiliki anak yang bernama Raden Lembu Amisani. Raden Lembu Amisani memiliki putra Ki Wanabaya (Mangir I)-Ki Wanabaya memiliki putra bernama Ki Ageng Mangir Wanabaya (Mangir II). Ki Ageng Mangir Wanabaya (III). Mangir II juga memiliki putra yang bernama Bagus Baruklinting yang disebut-sebut berwujud ular naga. Banyak cerita yang menyebutkan bahwa Mangir mengembara dari wilayah Gunung Kidul hingga Bantul. Ia pertama kali bermukim di wilayah yang sekarang disebut sebagai Mangiran. Petilasa...